Registrasi Makanan dan Minuman: Aturan dan Proses di Indonesia
Industri makanan dan minuman Indonesia yang sedang berkembang pesat merupakan pasar yang menguntungkan bagi bisnis lokal dan internasional. Namun, memasuki lanskap kompetitif ini membutuhkan kepatuhan terhadap peraturan ketat yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan otoritas terkait lainnya. Panduan ini menawarkan pandangan mendalam tentang aturan dan proses untuk mendaftarkan produk makanan dan minuman di Indonesia, termasuk kepatuhan terhadap standar BPOM, persyaratan pelabelan, sertifikasi halal, dan protokol jaminan mutu.
Mengenal BPOM: Penjaga Keamanan Pangan dan Minuman
BPOM adalah otoritas pengatur utama di Indonesia yang memastikan semua produk makanan dan minuman memenuhi standar keamanan dan mutu yang ketat sebelum dipasarkan. Dengan mengawasi pendaftaran produk, pelabelan, dan pengawasan pasca-pemasaran, BPOM melindungi kesehatan konsumen dan mendukung perkembangan industri pangan.
Bagi pelaku bisnis, mematuhi persyaratan peraturan BPOM sangat penting untuk memastikan produk dijual secara legal di Indonesia. Kegagalan mematuhinya dapat mengakibatkan penundaan, denda, atau penarikan produk.

1. Daftarkan Badan Usaha Anda
Proses pendaftaran dimulai dengan mendaftarkan badan usaha Anda secara online melalui platform BPOM. Langkah ini memverifikasi keabsahan bisnis dan memastikan hanya badan usaha yang berwenang yang dapat mendaftarkan produk makanan dan minuman.
Persyaratan pendaftaran usaha:
- Izin usaha yang sah khusus untuk operasi makanan dan minuman. (dapat dilakukan melalui platform oss.go.id)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
- Rincian fasilitas produksi, termasuk perjanjian kepemilikan atau sewa.
Setelah bisnis terdaftar, perusahaan mendapatkan akses ke platform online BPOM, Rumah Siripo, tempat berlangsungnya proses registrasi makanan dan minuman.
2. Klasifikasikan Produk Makanan dan Minuman Anda
BPOM mengklasifikasikan makanan olahan ke dalam tiga tingkat risiko berdasarkan potensi risiko yang ditimbulkannya terhadap kesehatan masyarakat:
- Risiko Menengah Rendah (MR): Contohnya termasuk makanan ringan kemasan, permen, dan minuman yang tidak mudah rusak.
- Risiko Menengah Tinggi (MT): Termasuk produk susu, makanan siap saji, dan makanan lain yang memerlukan pengawasan sedang.
- Risiko Tinggi (T): Termasuk susu formula bayi, suplemen makanan, dan produk dengan persyaratan nutrisi khusus.
Mengapa klasifikasi penting:
- Klasifikasi menentukan kompleksitas proses pendaftaran.
- Produk berisiko tinggi menjalani evaluasi yang lebih ketat, termasuk pengujian laboratorium dan audit pabrik.
3. Periksa Kategori Makanan dan Biaya
BPOM memberikan informasi detail mengenai kategori pangan, biaya pendaftaran, dan dokumen yang dibutuhkan pada Rumah Siripo Platform. Bisnis dapat menggunakan sumber daya ini untuk menentukan klasifikasi produk dan biaya terkait.
Mengunjungi Rumah Siripo untuk:
- Rincian klasifikasi produk.
- Struktur biaya untuk berbagai kategori.
- Petunjuk langkah demi langkah untuk mengirimkan aplikasi.

4. Siapkan Produk Anda untuk Pendaftaran
Persiapan sangat penting untuk kelancaran proses registrasi. Pelaku usaha harus memastikan produk mereka memenuhi standar BPOM dan siap untuk dievaluasi. Langkah-langkah kuncinya meliputi:
- Memastikan kepatuhan terhadap peraturan zat terlarang:
BPOM memiliki daftar ketat zat aditif, pengawet, dan zat terlarang lainnya. Tinjau peraturan ini secara menyeluruh untuk memastikan kepatuhan.
- Memastikan kepatuhan terhadap peraturan zat terlarang:
- Memberi label produk Anda dengan benar:
Label harus mematuhi standar BPOM, termasuk:- Nama produk yang akurat.
- Daftar lengkap bahan-bahan, termasuk alergen dan aditif.
- Informasi nutrisi disajikan dengan jelas.
- Kode produksi dan tanggal kedaluwarsa.
- Petunjuk penggunaan atau penyimpanan jika berlaku.
- Memberi label produk Anda dengan benar:

Pertimbangan Utama dalam Proses Pendaftaran
Zat Terlarang
BPOM menerapkan aturan ketat terkait zat terlarang dalam makanan dan minuman. Pelaku usaha wajib memastikan produk mereka bebas dari:
- Bahan pengawet dan pewarna buatan yang berbahaya.
- Aditif yang tidak disetujui untuk digunakan di Indonesia.
- Kontaminan yang melampaui batas yang diizinkan.
Daftar lengkap zat terlarang dapat ditemukan dalam peraturan resmi BPOM, yang diperbarui secara berkala untuk mencerminkan temuan ilmiah baru.
Sertifikasi Halal: Keharusan bagi Konsumen Muslim
Sertifikasi halal merupakan komponen penting bagi bisnis yang menargetkan penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim. Sertifikasi halal akan dikelola oleh Kementerian Agama mulai tahun 2024. Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Langkah-langkah Mendapatkan Sertifikasi Halal:
- Pengajuan Aplikasi: Ajukan permohonan secara daring melalui platform BPJPH, dengan merinci bahan-bahan produk dan proses produksinya.
- Inspeksi: Sebuah lembaga terakreditasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) mengaudit fasilitas dan mengevaluasi proses produksi.
- Penerbitan Fatwa: Itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan keputusan halal berdasarkan hasil pemeriksaan (masih dalam platform/proses yang sama).
- Sertifikasi: BPJPH menerbitkan sertifikat halal, yang memungkinkan bisnis untuk menampilkan logo halal resmi pada produk mereka.
Kiat utama: Pastikan rantai pasokan Anda juga mematuhi standar halal untuk menghindari masalah selama audit.
Protokol Penjaminan Mutu
Untuk menjaga keamanan dan mutu produk, BPOM mengamanatkan penerapan Cara Pembuatan yang Baik (GMP)Bisnis diharuskan untuk:
- Lakukan pengujian berkala untuk memastikan konsistensi produk.
- Dokumentasikan semua tindakan pengendalian mutu.
- Melatih staf kereta api dalam protokol keselamatan dan standar GMP.

Proses Pendaftaran Makanan Secara Detail
Setelah produk siap, proses pendaftaran melibatkan beberapa tahap utama:
- Pengajuan Aplikasi:
Lengkapi aplikasi online melalui Rumah Siripo, berikan informasi rinci tentang produk, termasuk komposisi, proses pembuatan, dan pasar yang dituju.
- Pengajuan Aplikasi:
- Tinjauan Dokumen:
BPOM meninjau kelengkapan dan keakuratan dokumen yang diserahkan. Dokumen yang hilang atau salah dapat memperlambat proses.
- Tinjauan Dokumen:
- Pengujian Laboratorium:
Untuk produk tertentu, BPOM mungkin meminta sampel untuk pengujian laboratorium guna memverifikasi kepatuhan terhadap standar keamanan dan kualitas.
- Pengujian Laboratorium:
- Inspeksi (jika berlaku):
Produk berisiko tinggi mungkin memerlukan inspeksi di tempat fasilitas produksi.
- Inspeksi (jika berlaku):
- Penerbitan Nomor Persetujuan dan Registrasi:
Setelah disetujui, BPOM memberikan nomor registrasi unik, yang harus dicantumkan pada label produk.
- Penerbitan Nomor Persetujuan dan Registrasi:
- Pengawasan Pasca Pasar:
BPOM melakukan pemeriksaan berkala terhadap produk yang terdaftar untuk memastikan kepatuhan yang berkelanjutan.
- Pengawasan Pasca Pasar:
Pembaruan Terbaru dalam Peraturan Makanan dan Minuman
Untuk memperlancar proses dan meningkatkan keselamatan konsumen, BPOM telah memperkenalkan beberapa pembaruan peraturan:
- Label Digital: Bisnis sekarang dapat memilih e-labelling selama memenuhi persyaratan BPOM.
- Kontrol Impor yang Lebih Ketat: Produk impor harus mematuhi standar yang sama dengan barang yang diproduksi secara lokal.
- Logo Halal Wajib: Semua produk bersertifikat halal harus mencantumkan logo halal resmi yang dikeluarkan BPJPH.
Tips untuk Kepatuhan Jangka Panjang
Menjaga kepatuhan setelah registrasi sangat penting untuk menghindari penalti atau penarikan produk. Berikut beberapa tipsnya:
- Tetap terinformasi: Pantau terus pembaruan dari BPOM dan BPJPH secara berkala untuk selalu mengikuti perubahan regulasi.
- Lakukan audit rutin: Evaluasi fasilitas dan proses produksi Anda untuk memastikan kepatuhan yang berkelanjutan.
- Memelihara dokumentasi: Selalu perbarui semua catatan jaminan mutu dan kepatuhan.
- Melatih karyawan: Melatih staf secara teratur tentang standar keamanan pangan dan persyaratan pelabelan.
Kesimpulan
Pendaftaran produk makanan dan minuman di Indonesia memerlukan perhatian yang cermat terhadap detail, kepatuhan terhadap standar BPOM, dan kepatuhan terhadap sertifikasi halal Persyaratan bagi konsumen Muslim. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan dalam panduan ini dan terus mendapatkan informasi terbaru tentang peraturan, pelaku usaha dapat berhasil melewati proses pendaftaran dan memasuki pasar makanan dan minuman Indonesia yang dinamis.
Untuk panduan tambahan, lihat sumber daya daring BPOM atau konsultasikan dengan pakar regulasi yang memahami persyaratan Indonesia.